PENGARUH PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA & ISLAM TERHADAP
MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA.
Hubungan Indonesia dengan india telah terjalin sejak abad pertama
masehi. Hubungan ini mula-mula terjadi di bidang perdagangan dan berkembang ke
bidang agama dan kebudayaan. Orang-orang india membawa barang dagangan seperti
wangi-wangian, tekstil, mutiara dan permata untuk di jual di Indonesia.
Sementara dari Indonesia mereka membeli barang seperti kayu cendana, kayu
gaharu, cengkeh dan lada. Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua Negara
masuk pula agama dan kebudayaan India ke Indonesia seperti agama hindu, budha,
bahasa sansekerta, huruf palawa dan nama-nama berakhiran warama.
Masuknya pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan
berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan adanya persamaan kebudaayaan antara
india dengan Indonesia. Kebudayaan india dengan Indonesia tidak jauh berbeda
corak dan ragamnya. Masuknya kebudayaan india ke Indonesia makin memperkaya
khazanah budaaya Indonesia.
Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad membawa
dampak sebagai berikut :
1. Masuknya agama hindu-budha
2. Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa
3. Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
4. Munculnya nama berakhiran warman
5. Wilayah perdagangan makin luas dan ramai
6. Perkembangan feodalisme makin cepat
7. Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang agama.
Berkembangnya hubungan india-indonesia bukan bersifat kebetulan
melainkan didorong oleh factor-faktor lain sebagai berikut :
-Iklim
Iklim memiliki peranan yang cukup penting terhadap terjadinya
hubungan Indonesia dengan india. Pada saat Indonesia musim hujan orang-orang
india melakukan pelayaran dan perdagangan ke Indonesia dengan memanfaatkan
angin muson. Sesampainya di Indonesia para pedagang india mulai mengumpulkan
barang-barang dagangan untuk dibawa pulang ke negaranya. Mereka tinggal di
Indonesia biasanya sampai 6 bulan karena hasrat menunggu angin yang berganti
arah ke barat india.
Karena lamanya tinggal di Indonesia para pedagang india ada yang
menikah dengan penduduk pribumi dan memiliki keturunan di Indonesia. Selain
berdagang, pedagang india juga aktif menyebarkan agama hindu maupun budha di
Indonesia. Mereka tidak mengalami kesulitan ketika menyebarkan agama sebab para
pedagang india ini lama hidup ditengah-tengah masyarakat sambil menanti
datangnya angin ke arah barat.
-Letak Indonesia
posisi Indonesia pada persimpangan jalan perdagangan internasional
antara eropa dan asia. Posisi semacam ini sangat menguntungkan Indonesia karena
selalu terlibat dalam percaturan perdagangan internasional khususnya antara
india-indonesia-china.
Pengaruh Perguruan Tinggi Nalanda
Perguruan Tinggi Nalanda di india memiliki daya tarik tersendiri
bagi orang-orang Indonesia yang hendak belajar memperdalam agama budha. Pada
masa Balaputradewa (Sriwijaya) memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengembangan agama Budha. Orang-orang Indonesia yang belajar di Nalanda
dibuatkan asrama sebagai tempat tinggal mereka di india. Dengan demikian
hubungan india dengan Indonesia sudah mulai melebar ke dalam bidang agama baik
hindu maupun budha.
-Agama hindu
Agama hindu di india muncul sebagai akibat adanya perpaduan antara
kepercayaan bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya adalah bangsa pendatang
dan bangsa dravida adalah bangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di
bidang kepercayaan melahirkan kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa yang
paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut trimurti.
Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa siwa (siwa
mahadewa).
Agama hindu mengenal kitab suci yang disebut Weda (pengetahuan
tertinggi). Weda dibedakan menjadi empat himpunan sebagai berikut :
Rigweda, berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
Samawesa, beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah diberi
tanda-tanda nada agar dapat dinyanyikan.
Yajurweda, berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa yang
diiringi penyajian Rigweda dan nyanyian Samaweda
Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan
ilmu gaib untuk mengusir musuh dan penyakit.
Sementara masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
1. Kasta Brahmana (para pendeta)
2. Kasta Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
3. Kasta Waisya (pedagang dan buruh menengah), dan
4. Kasta Sudra (petani dan buruh kecil)
Pembagian masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan dari
ajaran Hindu, melainkan upaya bangsa arya agar darah keturunannya tidak ternoda
oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan
berdasarkan status social mereka dalam masyarakat.
Teori-Teori tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia
Agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang india. Yang
menjadi pertanyaan dari golongan manakah mereka ini? Sebab di dalam hindu tidak
semua orang bisa/boleh menyiarkan hindu. Oleh karena itu para ahli menyimpulkan
adanya beberapa teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia. Yakni :
-Teori Brahmana
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh
golongan Bramana sebab hanya golongan inilah yang berhak mempelajari dan
menyebarkan agama hindu. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi
pertanyaan adalah bagaimana golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia,
sebab mestinya mereka ini tidak boleh meninggalkan tanah airnya.
-Teori Waysia
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para
pedagang india. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun disela-sela
waktu berdagang mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama. Apalagi para
pedagang india yang ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua minggu tinggal
di Indonesia melainkan sampai enam bulan sambil menunggu datangnya angin
yang membawa mereka ke arah barat. Nah, selama mereka tinggal di Indonesia
mereka gunakan untuk menyebarkan agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.
-Teori Ksatria
Teori ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut teori ini
golongan ksatria india melakukan kolonisasi atau penaklukan-penaklukan di luar
india, termasuk Indonesia. Di daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama
hindu. Teori ksatria disebut pula teori kolonisasi.
A.MASUKNYA AGAMA DAN
BUDAYA KE INDONESIA
1.HINDU
Menurut catatan sejarah, masuknya Agama Hindu ke
Indonesia diperkirakan sekitar awal abad ke-IV. Ini ditandai dengan berdirinya
kerajaraan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak Hindu. Kehadiran Agama Hindu ke
Indonesia menandai berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia. Ciri-ciri
peralihan zaman pra sejarah adalah dengan di kenalnya tulisan. Hal ini di
buktikan dari beberapa prasasti yang ditemukan yang berasal dari Kerajaan
Tarumanegara yang menggunakan tulisan Pallawa, tulisan asli India. Ini
membuktikan bahwa, agama Hindu masuk ke Indonesia dan mengakhiri masa
prasejarah di Indonesia, memasuki masa sejarah. Pembawa Agama Hindu Masuk ke
Indonesia Banyak teori yang mengemukakan bagaimana Agama Hindu masuk ke
Indoenesia. Teori-teori tentang pembawa masuknya agama Hindu ke Indonesia
adalah: Teori Brahmana
2.BUDDHA
Indonesia merupakan negara yang dianggap
strategis, karena terletak diantara dua benua dan dua samudera. Hal itu yang
menyebabkan pada zaman dahulu Indonesia di jadikan sebagai jalur pelayaran yang
strategis antara India ke China ataupun sebaliknya, banyaknya pedagang China
dan India melalui Indonesia menyebabkan adanya pengaruh kebudayaan baik dari
India maupun dari China. Masuknya agama Buddha di Indonesia itu
sekitar awal abad pertama atau saat dimulainya perdagangan melalui jalur laut,
namun itu hanyalah perkiraan kedatangan para pedagang dari India atau pun dari
China. Sedangkan bukti-bukti yang menyebutkan adanya orang Indonesia yang
memeluk agama Budha itu sekitar adab ke-4 M.Kerajaan Srivijaya (Sriwijaya)
merupakan asal mula peranan kehidupan Agama Buddha di Indonesia, dimulai pada
zaman Srivijaya di Suvarnadvipa (Sumatera) pada abad ke-7. Seperti
kerajaan Tarumanegara, Mataram kuno, dan lain sebagainya. Semua kerajaan itu berperan
dalam proses perkembangan agama Buddha di Nusantara, pengaruh India pada masa
kerajaan-kerajaan itu sangat terasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
bangunan-bangunan peribadatan seperti candi-candi dan sebagainya. Agama Buddha
di masa itu memang sedikit banyak terpengaruh oleh agama Buddha dari negeri
asalnya tersebut, karena corak dari patung Buddha tersebut mencirikan
patung-patung Buddha di India. Namun pada perkembangannya sampai saat ini,
pangaruh India kian memudar. Justru pengaruh dari negeri Tionghoa-lah yang
paling mendominasi Agama Buddha sampai saat ini, terbukti dari bentuk patung,
tempat sembahyangnya maupun seluruh ornamen dalam Agama Buddha saat ini lebih
didominasi unsur Tionghoa ketimbang dari India. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
orang Tionghoa yang Bergama Buddha yang berdagang di Nusantara sejak zaman
dahulu, sehingga proses perkembangan agama Buddha lebih banyak di dominasi oleh
kebudayaan orang Tionghoa ketimbang dari India.
3.ISLAM
Terkait dengan sejarah
masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan
kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara.
Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah
ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang
dibuat oleh bangsa lain di masa lampau.
1. Masuknya Islam sejak Abad ke-7
Masehi Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia
sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang
diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para
pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada
masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7. Dalam pendapat itu
disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam
adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra
Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra
Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya
ke Pulau Jawa. Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk
ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada
abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti
Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan
Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan
Ratu Sima pada tahun 674 Masehi.
2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi
Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke
Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti
adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa
Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi.
3. Masuknya Islam sejak Abad
ke-13 Masehi Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru
meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13
Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di
antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258),
berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di
Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut
juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia. Sejarah
Penyebaran Islam di Indonesia Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran
agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia
dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa
ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada
dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan
proses penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7
sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat,
dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjung
terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para pedagang Indonesia
yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam
penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di
Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah
pantai. Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan
Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para
pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik.
Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan
Sriwijaya. Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan
bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat
perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi
kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka. Pada awal abad ke 15, kerajaan
Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan.
Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun
1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Berkembangnya
kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya
Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang
kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan
Banjar. Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin
berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak
hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke
daerah-daerah pedalaman. Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia Proses
masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap
dan dialakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut: Saluran
perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim
yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim,
misalnya Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah
masuknya Islam ke Indonesia. Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam
dilakukan dengan cara seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan
seorang yang belum menganut Islam sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut
menganut Islam. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan
cara memberi penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo
dan para ulama lainnya. Saluran pendidikan, proses ini dilakukan dengan
mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian
menyebarkannya. Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan
media-media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan
Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra. Proses tasawuf, penyebaran Islam
dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi
pada ajaran agama Hindu dan Budha.
4.BUDAYA MODERN
Hembusan pengaruh Barat, di
anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal
belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri.
Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan
terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional
secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya
moderen dalam bentuk pergaulan masyarakat. Dalam era globalisasi ini, jati diri
bangsa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara
Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh
pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak
cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau
pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya terjadi pada era globalisasi
ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta
pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan
mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia.
Sudah barang tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa
nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia dengan
memperhatikan siatuasi dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai
bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh
terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan
situasi dan kondisinya. Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia
adalah melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya
mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya, tetapi mereka juga
menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan
masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui
kemajuan teknologi dan informasi. Dizaman dahulu salah satu contoh masuknya
budaya asing, yaitu: gaya arsitektur keraton Yogyakarta yang mengarah ala-ala
Japanese. Para kaum remaja di Indonesia sudah jarang sekali mempelajari
kebudayaan – kebudayaan lokal, tetapi anak anak lebih suka bermain play station
dan bermain ke time zone. Sangat jarang saat ini saya melihat anak anak bermain
kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tetapi saat ini ada stasiun TV negeri
secara konsisten menayangkan acara budaya - budaya Indonesia. Selain itu banyak
Negara Negara tetangga yang mengklaim kebudayaan – kebudayaan kita, seperti
contoh: Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah Malaysia .Alat music
gamelan dari jawa oleh pemerintah Malaysia .Kain ulos dari Sumatra utara oleh
Malaysia Alat music angklung oleh Malaysia dan masih banyak lagi. Seharusnya
kita sebagai bangsa Indonesia bangga memiliki warisan budaya tersebut dan
memberikan apresiasi dengan cara menjaga budaya kita agar tidak diklaim oleh
Negara asing.
B.PERANAN BAGI INDONESIA
Ajaran Hindu Peranan
terpenting yang bias didapatkan ada beberapa macam, dan inilah peranannya.
1.
Nilai ketuhanan Dalam ajaran Agama hindu sudah pasti sangat mengenal ajaran
ketuhan, karena inilah yang diajarkan dalam ajaran Agama itu sendiri. Ajaran
ketuhan dalam Agama Hindu dapat kita lihat dalam ajaran Tri Hita Karana, ajaran
Tri Hita Karana mempunyai tiga bagian yaitu :
a. Parhyangan ( hubungan harmonis
manusia dengan Tuhan)
b. Pawongan ( hubungan harmonis manusia dengan manusia)
c. Palemahan ( hubungan harmonis manusia dengan lingkungan)
2. Nilai
kemanusiaan Ajaran Agama tidak bisa lepas dari ajaran tentang kemanusiaan, ini
dapat kita lihat dalam beberapa ajaran Agma Hindu, seperti :
a. Ajaran Tri Hita
Karana, kembali pada ajaran Tri hita Karana, yaitu ajaran ini juga memuat dengan tegas dan jelas kewajiban saling menghargai diantara setiap insane
manusia.
b. Ajaran Tatwam Asi, ajaran Tatwam Asi berarti “aku adalah kamu, kamu
adalah aku”,kembali ajaran Agama Hindu mengungkapkan dengan begitu jelasnya
kewajiban menghormati diantar setiap manusia dan menjunjung nilai kemanusiaan.
c. Ajaran Tri Kaya Parisudha, Ajaran Tri kaya parisudha yang meliputi; kayika
parisudha (berfikir yang baik), wacika parisudha (bekata yang baik), dan
manacika parisudha (berbuat yang baik).
Dari ketiga ajaran ini nilai-nilai
kemanusiaan di junjung tinggi, yaitu tidak berbuat yang buruk kepada orang lain,Nilai berkaitan dengan lingkungan hidup. Nilai yang paling penting dalam
dewasa ini adalah nilai yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Sejak dulu
Agama Hindu sudah mempunyai konsep dasar tentang isu lingkungan hidup.,
konsep-konsep ini temuat dalam ajaran Tri Hita Karana, lebih tepatnya ajaran
Tri Hita Karan bagian palemahan. Palemahan dalam ajaran Tri Hita Karana
memiliki arti kewajiban manusia untuk menjaga hubungan yang baik dengan
lingkungan. Bagaimana pun pintarnya manusia dalam menjalankan sebuah usaha,
jika tidak memperhatikan lingkungna sama saja artinya dengan ia membunuh
dirinya sendiri. Oleh karena itu untuk menciptakan SDM yang berkualitas Agama
Hindu memberikan ajaran pelemahan ini. Dengan menjalankan ketiga nilai ini (nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai yang berkaitan dengan lingkungan hidup),
sesuai dengan ajaran Agama Hinduastngkare akan tercipta SDM yang berkualitas.
1. PERANAN AGAMA BUDDHA UNTUK MEMELIHARA PERDAMAIAN
Pada dasarnya,
menurut ajaran Budha, prinsip-prinsip etika dan moral diatur dengan memeriksa
apakah suatu tindakan tertentu, apakah terhubung ke tubuh atau pidato yang
mungkin membahayakan diri sendiri atau untuk orang lain dan dengan demikian
menghindari tindakan yang mungkin berbahaya. Dalam Buddhisme, ada banyak
pembicaraan dari pikiran yang terampil. Batin yang terampil menghindari
tindakan yang mungkin menyebabkan penderitaan atau penyesalan
2. PERANAN AGAMA ISLAM UNTUK MEMELIHARA PERDAMAIN
Agama
sebagai pedoman hidup bagi manusia telah memberikan petunjuk tentang berbagai
aspek kehidupan, termasuk pembinaan atau pengembangan mental rohani yang sehat.
Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan
memberikan, tuntunan bagi arti, tujuan, dan kesetabilan hidup umat manusia.
Kehidupan yang efektif menuntut adanya tuntuanan hidup yang mutlak. Harus di
sadari, peran agama memanglah sangat penting bagi kehidupan baik dalam
bermasyarakat, bernegara dan lain sebagainya. Oleh karena itu peran agama
berfungsi untuk:
a. Memelihara Fitrah. Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah
(suci). Namun manusia mempunyai hawa nafsu (naluri atau dorongan untuk memenuhi
kebutuhan/keinginan). Agar manusia dapat mengendalikan hawa nafsu dan terhindar
dari godaan setan (sehingga drinya tetap suci), maka manusia manusia harus beragama
atau bertaqwa pada Allah. Apabila manusia telah bertaqwa kepada Tuhan berarti
dia telah memelihara fitrahnya, dan ini juga berarti bahwa dia termasuk orang
yang akan memperoleh rahmat Allah.
b. Memelihara jiwa. Agama sangat menghargai
harkat dan martabat, atau kemuliaan manusia. Dalam memelihara kemuliaan jiwa
manusia, agama mengharamkan atau melarang manusia melakukan penganiayaan,
penyiksaan, atau pembunuhan, baik terhadap dirinya sendiri mpada maupun orang
lain.
c. Memelihara akal. Allah telah memberikan karunia manusia yang tidak
diberikan kepada makluk lainnya, yaitu akal. Melalui akal inilah manusia dapat
berkembang menjadi makluk yang berbudaya (beradab). Karena pentingnya peran
akal ini, maka agama memberi petunjuk kepada manusia untuk mengembangkan dan
memeliharanya, yaitu hendaknya manusia mensyukuri nikmat akal itu, dengan cara
memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk berfikir, belajar, atau mencari ilmu,
menjauhkakn diri dari perbuatan yang merusak akal.
d. Memelihara keturunan.
Agama mengajarkakn kepada manusia tentang cara memelihara keturunan atau
regenarasi yang suci. Aturan atau norma agama untuk memelihara keturunan itu
adalah pernikahan. Pernikahan merupakan uapacara agama yang suci yang waib
ditempuh oleh sepasang pria dan wanita sebelum melakukan hubungan biologis
sebagai suami istri. Pernikahan itu bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang
sakinah (tentram, nyaman), mawaddah (cinta kasih, mutual respect), dan rahmah (
mendapat curahan karunia Allah).
>Perananya
terdapat 2 sikap,Yaitu Negatif Dan Positif Yaitu
Ø DAMPAK POSITIF:
Dengan
adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan elektronik, Pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi Terjadinya industrialisasi Dapat mempelajari
kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong
kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka Produktifitas dunia industri
semakin meningkat Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk
selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki Adanya kemudahan untuk
memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg
unik
Ø DAMPAK NEGATIF:
Masyarakat Lebih Banyak terpaku Pada Style Atau Gaya
yang Menjurus ke barat Perilaku Hormat terhadap Sesama Mulai Berkurang
Banyaknya Orang Yang Sudah Tidak Hormat lagi dengan Orang yang lebih Tua
Penutup Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh
dan perkembangan kebudayaan asing, Agama, dan Kebudayaan Sangatlah
Terpengaruh Pada perkembangan Bangsa Indonesia Tentunya dengan perkembangan
Jiwa Masyarakat yang Semakin lama semakin maju dengan Teknologi, Dan Juga
tergantung Dari Diri Kita dan hati Nurani kita dalam Menyikapi Hal yang
Sekarang ini sering Terjadi Di kalangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ricki, Michael , 2014., Perkembangan dan Pengaruh Budaya
asing. http://michaelricki08.blogspot.co.id/2015/01/perkembangan-dan-pengaruh-budaya-asing.html
pada tanggal25 september 2016 Lestari, Tri , 2012., Perkembangan Islam Dan umat
islam di
Indonesia. http://trilestari01.blogspot.co.id/2012/08/perkembangan-islam-dan-peranan-umat.html
pada tanggal 25 september 2016