Senin, 26 September 2016



 PENGARUH PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA & ISLAM TERHADAP MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA.

Hubungan Indonesia dengan india telah terjalin sejak abad pertama masehi. Hubungan ini mula-mula terjadi di bidang perdagangan dan berkembang ke bidang agama dan kebudayaan. Orang-orang india membawa barang dagangan seperti wangi-wangian, tekstil, mutiara dan permata untuk di jual di Indonesia. Sementara dari Indonesia mereka membeli barang seperti kayu cendana, kayu gaharu, cengkeh dan lada. Sejalan dengan berkembangnya hubungan kedua Negara masuk pula agama dan kebudayaan India ke Indonesia seperti agama hindu, budha, bahasa sansekerta, huruf palawa dan nama-nama berakhiran warama.
Masuknya pengaruh india ke Indonesia berjalan lancar dan berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan adanya persamaan kebudaayaan antara india dengan Indonesia. Kebudayaan india dengan Indonesia tidak jauh berbeda corak dan ragamnya. Masuknya kebudayaan india ke Indonesia makin memperkaya khazanah budaaya Indonesia.
Hubungan Indonesia-India yang telah terjalin berabad-abad membawa dampak sebagai berikut :

1. Masuknya agama hindu-budha
2. Masuknya bahasa sansekerta dan huruf palawa
3. Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak hindu-budha
4. Munculnya nama berakhiran warman
5. Wilayah perdagangan makin luas dan ramai
6. Perkembangan feodalisme makin cepat
7. Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama bidang agama.

Berkembangnya hubungan india-indonesia bukan bersifat kebetulan melainkan didorong oleh factor-faktor lain sebagai berikut :

-Iklim

Iklim memiliki peranan yang cukup penting terhadap terjadinya hubungan Indonesia dengan india. Pada saat Indonesia musim hujan orang-orang india melakukan pelayaran dan perdagangan ke Indonesia dengan memanfaatkan angin muson. Sesampainya di Indonesia para pedagang india mulai mengumpulkan barang-barang dagangan untuk dibawa pulang ke negaranya. Mereka tinggal di Indonesia biasanya sampai 6 bulan karena hasrat menunggu angin yang berganti arah ke barat india.
Karena lamanya tinggal di Indonesia para pedagang india ada yang menikah dengan penduduk pribumi dan memiliki keturunan di Indonesia. Selain berdagang, pedagang india juga aktif menyebarkan agama hindu maupun budha di Indonesia. Mereka tidak mengalami kesulitan ketika menyebarkan agama sebab para pedagang india ini lama hidup ditengah-tengah masyarakat sambil menanti datangnya angin ke arah barat.

-Letak Indonesia

posisi Indonesia pada persimpangan jalan perdagangan internasional antara eropa dan asia. Posisi semacam ini sangat menguntungkan Indonesia karena selalu terlibat dalam percaturan perdagangan internasional khususnya antara india-indonesia-china.
Pengaruh Perguruan Tinggi Nalanda
Perguruan Tinggi Nalanda di india memiliki daya tarik tersendiri bagi orang-orang Indonesia yang hendak belajar memperdalam agama budha. Pada masa Balaputradewa (Sriwijaya) memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Budha. Orang-orang Indonesia yang belajar di Nalanda dibuatkan asrama sebagai tempat tinggal mereka di india. Dengan demikian hubungan india dengan Indonesia sudah mulai melebar ke dalam bidang agama baik hindu maupun budha.

-Agama hindu

Agama hindu di india muncul sebagai akibat adanya perpaduan antara kepercayaan bangsa arya dan bangsa dravida. Bangsa arya adalah bangsa pendatang dan bangsa dravida  adalah bangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di bidang kepercayaan melahirkan kepercayaan baru yakni Hindu.
Hindu mengenal adanya pemujaan para dewa. Diantara para dewa yang paling di puja adalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang sering disebut trimurti. Diantara ketiga dewa tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa siwa (siwa mahadewa).
Agama hindu mengenal kitab suci yang disebut Weda (pengetahuan tertinggi). Weda dibedakan menjadi empat himpunan sebagai berikut :
Rigweda, berisi syair-syair pujian terhadap para dewa.
Samawesa, beridi syair-syair dari Rigweda, tetapi sudah diberi tanda-tanda nada agar dapat dinyanyikan.
Yajurweda, berisi doa-doa pengatar sesaji kepada para dewa yang diiringi penyajian Rigweda dan nyanyian Samaweda
Atharwaweda, berisi mantra-mantra dan jampi-jampi untuk sihir dan ilmu gaib untuk mengusir musuh dan penyakit.

Sementara masyarakat hindu dibedakan menjadi 4 kasta, yakni :
1. Kasta Brahmana (para pendeta)
2. Kasta Ksatria (raja, bangsawan dan prajurit)
3. Kasta Waisya (pedagang dan buruh menengah), dan
4. Kasta Sudra (petani dan buruh kecil)

Pembagian masyarakat menjadi empat kasta sebenarnya bukan dari ajaran Hindu, melainkan upaya bangsa arya agar darah keturunannya tidak ternoda oleh keturunan bangsa Dravida. Oleh karena itu diadakan pengelompokan berdasarkan status social mereka dalam masyarakat.

Teori-Teori tentang Masuknya Agama Hindu di Indonesia

Agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang india. Yang menjadi pertanyaan dari golongan manakah mereka ini? Sebab di dalam hindu tidak semua orang bisa/boleh menyiarkan hindu. Oleh karena itu para ahli menyimpulkan adanya beberapa teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia. Yakni :

-Teori Brahmana
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh golongan Bramana sebab hanya golongan inilah yang berhak mempelajari dan menyebarkan agama hindu. Teori ini dikemukakan oleh Van Leur. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana golongan brahmana ini bisa sampai ke Indonesia, sebab mestinya mereka ini tidak boleh meninggalkan tanah airnya.

-Teori Waysia
Menurut teori ini agama hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang india. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang, namun disela-sela waktu berdagang mereka memanfaatkan untuk menyebarkan agama. Apalagi para pedagang india yang ada di Indonesia tidak hanya satu atau dua minggu tinggal di Indonesia melainkan sampai enam bulan sambil menunggu  datangnya angin yang membawa mereka ke arah barat. Nah, selama mereka tinggal di Indonesia mereka gunakan untuk menyebarkan agama di sela-sela kegitan perdagangan mereka.

-Teori Ksatria
Teori ksatria didukung oleh Nehru dan majundar. Menurut teori ini golongan ksatria india melakukan kolonisasi atau penaklukan-penaklukan di luar india, termasuk Indonesia. Di daerah taklukan inilah mereka menyebarkan agama hindu. Teori ksatria disebut pula teori kolonisasi.

A.MASUKNYA AGAMA DAN BUDAYA KE INDONESIA 

1.HINDU

Menurut catatan sejarah, masuknya Agama Hindu ke Indonesia diperkirakan sekitar awal abad ke-IV. Ini ditandai dengan berdirinya kerajaraan Kutai dan Tarumanegara yang bercorak Hindu. Kehadiran Agama Hindu ke Indonesia menandai berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia. Ciri-ciri peralihan zaman pra sejarah adalah dengan di kenalnya tulisan. Hal ini di buktikan dari beberapa prasasti yang ditemukan yang berasal dari Kerajaan Tarumanegara yang menggunakan tulisan Pallawa, tulisan asli India. Ini membuktikan bahwa, agama Hindu masuk ke Indonesia dan mengakhiri masa prasejarah di Indonesia, memasuki masa sejarah. Pembawa Agama Hindu Masuk ke Indonesia Banyak teori yang mengemukakan bagaimana Agama Hindu masuk ke Indoenesia. Teori-teori tentang pembawa masuknya agama Hindu ke Indonesia adalah: Teori Brahmana

2.BUDDHA

Indonesia merupakan negara yang dianggap strategis, karena terletak diantara dua benua dan dua samudera. Hal itu yang menyebabkan pada zaman dahulu Indonesia di jadikan sebagai jalur pelayaran yang strategis antara India ke China ataupun sebaliknya, banyaknya pedagang China dan India melalui Indonesia menyebabkan adanya pengaruh kebudayaan baik dari India maupun dari China.   Masuknya agama Buddha di Indonesia itu sekitar awal abad pertama atau saat dimulainya perdagangan melalui jalur laut, namun itu hanyalah perkiraan kedatangan para pedagang dari India atau pun dari China.  Sedangkan bukti-bukti yang menyebutkan adanya orang Indonesia yang memeluk agama Budha itu sekitar adab ke-4 M.Kerajaan Srivijaya (Sriwijaya) merupakan asal mula peranan kehidupan Agama Buddha di Indonesia, dimulai pada zaman Srivijaya di Suvarnadvipa (Sumatera) pada abad ke-7.   Seperti kerajaan Tarumanegara, Mataram kuno, dan lain sebagainya. Semua kerajaan itu berperan dalam proses perkembangan agama Buddha di Nusantara, pengaruh India pada masa kerajaan-kerajaan itu sangat terasa.  Hal ini ditunjukkan dengan adanya bangunan-bangunan peribadatan seperti candi-candi dan sebagainya. Agama Buddha di masa itu memang sedikit banyak terpengaruh oleh agama Buddha dari negeri asalnya tersebut, karena corak dari patung Buddha tersebut mencirikan patung-patung Buddha di India. Namun pada perkembangannya sampai saat ini, pangaruh India kian memudar. Justru pengaruh dari negeri Tionghoa-lah yang paling mendominasi Agama Buddha sampai saat ini, terbukti dari bentuk patung, tempat sembahyangnya maupun seluruh ornamen dalam Agama Buddha saat ini lebih didominasi unsur Tionghoa ketimbang dari India. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang Tionghoa yang Bergama Buddha yang berdagang di Nusantara sejak zaman dahulu, sehingga proses perkembangan agama Buddha lebih banyak di dominasi oleh kebudayaan orang Tionghoa ketimbang dari India. 

3.ISLAM 

Terkait dengan sejarah masuknya Islam ke Indonesia, ada beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan sebetulnya pengaruh kebudayaan dan agama Islam mulai masuk ke nusantara. Pendapat-pendapat tersebut bukan hanya didasarkan pada bukti-bukti yang telah ditemukan, melainkan juga dikuatkan oleh adanya catatan-catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain di masa lampau. 
1. Masuknya Islam sejak Abad ke-7 Masehi Sebagian ahli sejarah menyebut jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita yang diperoleh dari para pedagang Arab. Dari berita tersebut, diketahui bahwa para pedagang Arab ternyata telah menjalin hubungan dagang dengan Indonesia pada masa perkembangan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7. Dalam pendapat itu disebutkan bahwa wilayah Indonesia yang pertama kali menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatera Utara atau wilayah Samudra Pasai. Wilayah Samudra Pasai merupakan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia lainnya. Dari Samudra Pasai, melalu jalur perdagangan agama Islam menyebar ke Malaka dan selanjutnya ke Pulau Jawa. Pada abad ke 7 Masehi itu pula agama Islam diyakini sudah masuk ke wilayah Pantai Utara Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa pada abad ke 7 Masehi didasarkan pada berita dari China masa pemerintahan Dinasti Tang. Berita itu menyatakan tentang adanya orang-orang Ta’shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan Ratu Sima pada tahun 674 Masehi. 
2. Masuknya Islam sejak Abad ke-11 Masehi Sebagian ahli sejarah lainnya berpendapat bahwa sejarah masuknya Islam ke Indonesia dimulai sejak abad ke 11 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gresik Jawa Timur. Batu nisan ini berangka tahun 1082 Masehi. 
3. Masuknya Islam sejak Abad ke-13 Masehi Di samping kedua pendapat di atas, beberapa ahli lain justru meyakini jika sejarah masuknya Islam ke Indonesia baru dimulai pada abad ke 13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada beberapa bukti yang lebih kuat, di antaranya dikaitkan dengan masa runtuhnya Dinasti Abassiah di Baghdad (1258), berita dari Marocopolo (1292), batu nisan kubur Sultan Malik as Saleh di Samudra Pasai (1297), dan berita dari Ibnu Battuta (1345). Pendapat tersebut juga diperkuat dengan masa penyebaran ajaran tasawuf di Indonesia. Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia dan India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini, baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha. Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya berlangsung dalam waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia. Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat terutama di daerah pantai. Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya, saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya. Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama Kesultanan Malaka. Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan Banjar. Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman. Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap dan dialakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut: Saluran perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim, misalnya Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Saluran perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam. Saluran dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo dan para ulama lainnya. Saluran pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya. Saluran seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra. Proses tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha.

4.BUDAYA MODERN

Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya moderen dalam bentuk pergaulan masyarakat. Dalam era globalisasi ini, jati diri bangsa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Sudah barang tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan siatuasi dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah dan menjajah pada umunya, tetapi mereka juga menanamkan budaya mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan, pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Dizaman dahulu salah satu contoh masuknya budaya asing, yaitu: gaya arsitektur keraton Yogyakarta yang mengarah ala-ala Japanese. Para kaum remaja di Indonesia sudah jarang sekali mempelajari kebudayaan – kebudayaan lokal, tetapi anak anak lebih suka bermain play station dan bermain ke time zone. Sangat jarang saat ini saya melihat anak anak bermain kuda lumping, dakon, gobak sodor dll. Tetapi saat ini ada stasiun TV negeri secara konsisten menayangkan acara budaya - budaya Indonesia. Selain itu banyak Negara Negara tetangga yang mengklaim kebudayaan – kebudayaan kita, seperti contoh: Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah Malaysia .Alat music gamelan dari jawa oleh pemerintah Malaysia .Kain ulos dari Sumatra utara oleh Malaysia Alat music angklung oleh Malaysia dan masih banyak lagi. Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bangga memiliki warisan budaya tersebut dan memberikan apresiasi dengan cara menjaga budaya kita agar tidak diklaim oleh Negara asing. 

B.PERANAN BAGI INDONESIA 

Ajaran Hindu Peranan terpenting yang bias didapatkan ada beberapa macam, dan inilah peranannya.

1. Nilai ketuhanan Dalam ajaran Agama hindu sudah pasti sangat mengenal ajaran ketuhan, karena inilah yang diajarkan dalam ajaran Agama itu sendiri. Ajaran ketuhan dalam Agama Hindu dapat kita lihat dalam ajaran Tri Hita Karana, ajaran Tri Hita Karana mempunyai tiga bagian yaitu : 
a. Parhyangan ( hubungan harmonis manusia dengan Tuhan) 
b. Pawongan ( hubungan harmonis manusia dengan manusia)
c. Palemahan ( hubungan harmonis manusia dengan lingkungan) 

2. Nilai kemanusiaan Ajaran Agama tidak bisa lepas dari ajaran tentang kemanusiaan, ini dapat kita lihat dalam beberapa ajaran Agma Hindu, seperti :
a. Ajaran Tri Hita Karana, kembali pada ajaran Tri hita Karana, yaitu ajaran ini juga memuat dengan tegas dan jelas kewajiban saling menghargai diantara setiap insane manusia. 

b. Ajaran Tatwam Asi, ajaran Tatwam Asi berarti “aku adalah kamu, kamu adalah aku”,kembali ajaran Agama Hindu mengungkapkan dengan begitu jelasnya kewajiban menghormati diantar setiap manusia dan menjunjung nilai kemanusiaan. 

c. Ajaran Tri Kaya Parisudha, Ajaran Tri kaya parisudha yang meliputi; kayika parisudha   (berfikir yang baik), wacika parisudha (bekata yang baik), dan manacika parisudha (berbuat yang baik). 
Dari ketiga ajaran ini nilai-nilai kemanusiaan di junjung tinggi, yaitu tidak berbuat yang buruk kepada orang lain,Nilai berkaitan dengan lingkungan hidup. Nilai yang paling penting dalam dewasa ini adalah nilai yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Sejak dulu Agama Hindu sudah mempunyai konsep dasar tentang isu lingkungan hidup., konsep-konsep ini temuat dalam ajaran Tri Hita Karana, lebih tepatnya ajaran Tri Hita Karan bagian palemahan. Palemahan dalam ajaran Tri Hita Karana memiliki arti kewajiban manusia untuk menjaga hubungan yang baik dengan lingkungan. Bagaimana pun pintarnya manusia dalam menjalankan sebuah usaha, jika tidak memperhatikan lingkungna sama saja artinya dengan ia membunuh dirinya sendiri. Oleh karena itu untuk menciptakan SDM yang berkualitas Agama Hindu memberikan ajaran pelemahan ini. Dengan menjalankan ketiga nilai ini (nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai yang berkaitan dengan lingkungan hidup), sesuai dengan ajaran Agama Hinduastngkare akan tercipta SDM yang berkualitas.

1. PERANAN AGAMA BUDDHA UNTUK MEMELIHARA PERDAMAIAN

Pada dasarnya, menurut ajaran Budha, prinsip-prinsip etika dan moral diatur dengan memeriksa apakah suatu tindakan tertentu, apakah terhubung ke tubuh atau pidato yang mungkin membahayakan diri sendiri atau untuk orang lain dan dengan demikian menghindari tindakan yang mungkin berbahaya. Dalam Buddhisme, ada banyak pembicaraan dari pikiran yang terampil. Batin yang terampil menghindari tindakan yang mungkin menyebabkan penderitaan atau penyesalan 


2. PERANAN AGAMA ISLAM UNTUK  MEMELIHARA PERDAMAIN

 Agama sebagai pedoman hidup bagi manusia telah memberikan petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk pembinaan atau pengembangan mental rohani yang sehat. Agama merupakan sumber nilai, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan, tuntunan bagi arti, tujuan, dan kesetabilan hidup umat manusia. Kehidupan yang efektif menuntut adanya tuntuanan hidup yang mutlak. Harus di sadari, peran agama memanglah sangat penting bagi kehidupan baik dalam bermasyarakat, bernegara dan lain sebagainya. Oleh karena itu peran agama berfungsi untuk: 

a. Memelihara Fitrah. Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Namun manusia mempunyai hawa nafsu (naluri atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan). Agar manusia dapat mengendalikan hawa nafsu dan terhindar dari godaan setan (sehingga drinya tetap suci), maka manusia manusia harus beragama atau bertaqwa pada Allah. Apabila manusia telah bertaqwa kepada Tuhan berarti dia telah memelihara fitrahnya, dan ini juga berarti bahwa dia termasuk orang yang akan memperoleh rahmat Allah. 
b. Memelihara jiwa. Agama sangat menghargai harkat dan martabat, atau kemuliaan manusia. Dalam memelihara kemuliaan jiwa manusia, agama mengharamkan atau melarang manusia melakukan penganiayaan, penyiksaan, atau pembunuhan, baik terhadap dirinya sendiri mpada maupun orang lain. 

c. Memelihara akal. Allah telah memberikan karunia manusia yang tidak diberikan kepada makluk lainnya, yaitu akal. Melalui akal inilah manusia dapat berkembang menjadi makluk yang berbudaya (beradab). Karena pentingnya peran akal ini, maka agama memberi petunjuk kepada manusia untuk mengembangkan dan memeliharanya, yaitu hendaknya manusia mensyukuri nikmat akal itu, dengan cara memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk berfikir, belajar, atau mencari ilmu, menjauhkakn diri dari perbuatan yang merusak akal. 

d. Memelihara keturunan. Agama mengajarkakn kepada manusia tentang cara memelihara   keturunan atau regenarasi yang suci. Aturan atau norma agama untuk memelihara keturunan itu adalah pernikahan. Pernikahan merupakan uapacara agama yang suci yang waib ditempuh oleh sepasang pria dan wanita sebelum melakukan hubungan biologis sebagai suami istri. Pernikahan itu bertujuan untuk mewujudkan keluarga yang sakinah (tentram, nyaman), mawaddah (cinta kasih, mutual respect), dan rahmah ( mendapat curahan karunia Allah).


 >Perananya terdapat 2 sikap,Yaitu Negatif Dan Positif Yaitu

Ø DAMPAK POSITIF: 
Dengan adanya Kemajuan dalam bidang teknologi dan elektronik, Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi Terjadinya industrialisasi Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka Produktifitas dunia industri semakin meningkat Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik 

Ø DAMPAK NEGATIF: 
Masyarakat Lebih Banyak terpaku Pada Style Atau Gaya yang Menjurus ke barat Perilaku Hormat terhadap Sesama Mulai Berkurang Banyaknya Orang Yang Sudah Tidak Hormat lagi dengan Orang yang lebih Tua Penutup Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh dan perkembangan kebudayaan asing, Agama, dan Kebudayaan Sangatlah Terpengaruh Pada perkembangan Bangsa Indonesia Tentunya dengan perkembangan Jiwa Masyarakat yang Semakin lama semakin maju dengan Teknologi, Dan Juga tergantung Dari Diri Kita dan hati Nurani kita dalam Menyikapi Hal yang Sekarang ini sering Terjadi Di kalangan masyarakat. 


DAFTAR PUSTAKA

Ricki, Michael , 2014., Perkembangan dan Pengaruh Budaya asing. http://michaelricki08.blogspot.co.id/2015/01/perkembangan-dan-pengaruh-budaya-asing.html pada tanggal25 september 2016 Lestari, Tri , 2012., Perkembangan Islam Dan umat islam di Indonesia. http://trilestari01.blogspot.co.id/2012/08/perkembangan-islam-dan-peranan-umat.html pada tanggal 25 september 2016





Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net